• UGM
Universitas Gadjah Mada PUSAT STUDI PERENCANAAN PEMBANGUNAN REGIONAL
UNIVERSITAS GADJAH MADA
  • BERANDA
  • PROFIL
    • Tentang PSPPR
    • Visi dan Misi
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KEGIATAN PSPPR
  • PENELITIAN & PENGABDIAN
    • Kegiatan Tahun 2024
    • Kegiatan Tahun 2023
    • Kegiatan Tahun 2022
    • Kegiatan Tahun 2021
    • Kegiatan Tahun 2020
    • Kegiatan Tahun 2019
    • Kegiatan Tahun 2018
    • Kegiatan Tahun 2017
    • Kegiatan Tahun 2016
    • Kegiatan Tahun 2015
    • Kegiatan Tahun 2014
    • Kegiatan Tahun 2013
    • Kegiatan Tahun 2012
  • KERJASAMA
  • UNDUHAN
  • KONTAK
  • Beranda
  • Kegiatan Penelitian
  • page. 5
Arsip:

Kegiatan Penelitian

Kegiatan Penelitian: FGD 1 Kegiatan Penyusunan Rencana Pembangunan Infrastruktur Permukiman (RPIP) Penataan Permukiman Kawasan Dieng

Kegiatan Penelitian Thursday, 21 July 2022

Pada hari Kamis, 15 Juli 2022, telah diselenggarakan Focus Group Discussion Pertama pada kegiatan Penyusunan Rencana Pembangunan Infrastruktur Permukiman (RPIP) Penataan Permukiman Kawasan Dieng. Acara yang diselenggarakan oleh PSPPR UGM dan Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman Kementerian PUPR ini dilaksanakan di Pendopo Taman Syailendra, Dieng, Kabupaten Wonosobo. Kegiatan ini dilaksanakan juga secara dalam jaringan melalui aplikasi Zoom Meeting.

Kegiatan yang dihadiri oleh tim perencana, perwakilan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, kabupaten, kecamatan, hingga pemerintah desa ini membahas tentang isu serta penyepakatan delineasi kawasan perencanaan dan kawasan prioritas. Dalam kegiatan tersebut juga turut hadir dari badan usaha milik negara yang berkegiatan di Kawasan Dieng. Selaku pimpinan sidang adalah Indah Swastika P, ST., MT. selaku Subkoor Subdit Wilayah II Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman Kementerian PUPR.


Rombongan tim PSPPR dipimpin langsung oleh Kepala PSPPR UGM, Prof. Ir. Bambang Hari Wibisono, MUP., M.Sc., Ph.D., dan didampingi oleh para tenaga ahli dan asisten tenaga ahli dari tim Penyusunan Rencana Pembangunan Infrastruktur Permukiman (RPIP) Penataan Permukiman Kawasan Dieng.

Dalam diskusi tersebut dicapai kesepakatan delineasi kawasan perencanaan meliputi masing-masing lima desa di Kecamatan Kejajar dan Kecamatan Batur. Selain itu juga disetujui bahwa kawasan prioritas meliputi Komples Candi Arjuna, Kawah Sikidang, Telaga Warna, Bukit Sikunir dan Telaga Cebong, serta Telaga Merdada.

Kegiatan Penelitian: Kajian Wilayah Tambang dan Kajian Air Tanah dan Air Permukaan Lokasi Food Estate Kabupaten Ngawi

Kegiatan Penelitian Friday, 15 July 2022

Pada hari Rabu, 13 Juli 2022 telah dilaksanakan kegiatan ekspose Laporan Akhir untuk pekerjaan Kajian Wilayah Tambang di Kabupaten Ngawi (Kecamatan Ngawi, Kasreman, dan Kendal), dan Kajian Air Tanah dan Air Permukaan Lokasi Food Estate di Kabupaten Ngawi (Kecamatan Ngawi, Paron, dan Kendal). Tim PSPPR UGM dipimpin oleh Ir. Sugeng Wiyono, MS. dan Dr. Wahyu Wilopo. S.T., M.Eng. ini diterima oleh Drs. Didik Darmawan M.Si., Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Ngawi, yang sekaligus menjadi pimpinan rapat pada acara tersebut.
Acara yang dilangsungkan di ruang Command Centre Sekda Kabupaten Ngawi ini dihadiri oleh para perangkat daerah di lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi. Dalam kesempatan tersebut dijelaskan bahwa tujuan dari kajian wilayah tambang adalah untuk mendapatkan rekomendasi pemanfaatan lahan bekas tambang agar mempunyai nilai lebih (highest and best value), sementara tujuan dari kajian air tanah dan air permukanaan di lokasi food estate tersebut adalah untuk mendapatkan rekomendasi pengembangan potensi dan pemanfaatan air di lokasi food estate.

Beberapa rekomendasi dari kegiatan kajian tambang tersebut diantaranya adalah lokasi tambang diarahkan untuk direklamasi dengan revegetasi yang bersifat konservatif dan produktif, selain itu konsep pembangunan pertanian dan konservasi yang dikembangkan di ketiga kecamatan tersebut adalah pembangunan pertanian berkelanjutan dengan masukan luar yang rendah, serta perlunya dilakukan kegiatan kajian lahan bekas tambang dalam skala detail sebagai arahan teknis dalam kegiatan reklamasi untuk setiap lokasi bekas tambang.
Sementara itu, beberapa rekomendasi dari kegiatan kajian air tanah dan air permukaan diantaranya adalah perlu ditata kembali manajemen operasional sumur bor agar dapat optimal dan hemat air. Selanjutnya, perlu diadakan uji pemompaan pada akuifer untuk dapat mengetahui debit optimum pemompaan, memberikan edukasi kepada petani terkait pendalaman sumur bor yang berbahaya terhadap cadangan air tanah, hingga melakukan studi analisis usaha tani dan mengubah penanaman menjadi system of rice intensification atau SRI.

Survey Lapangan: Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kawasan Perkotaan Kabupaten Manggarai

Kegiatan Penelitian Thursday, 14 July 2022

Pada tanggal 26 Juni hingga 2 Juli 2022, tim PSPPR UGM melaksanakan kegiatan survei lapangan terkait Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kawasan Perkotaan Kabupaten Manggarai. Tujuan dari survei ini sendiri adalah untuk melihat secara lebih mendalam mengenai karakteristik perumahan dan permukiman di perkotaan Kabupaten Manggarai, serta untuk mengetahui permasalahan-permasalahan terkait dengan perumahan dan kawasan permukiman dengan lebih detail.

Adapun obyek yang diamati dalam kegiatan survei ini diantaranya mengenai sebaran jumlah rumah, baik yang layak huni maupun rumah tidak layak huni; sebaran perumahan dan permukiman kumuh; sebaran perumahan tradisional; tipologi perumahan dan permukiman; ketersediaan dan kondisi Prasarana Sarana dan Utilitas (PSU), serta karakteristik perumahan dan permukiman lainnya.
Hasil survei lapangan ini akan menjadi dasar untuk melakukan analisis data dan perumusan rencana terkait dengan pembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan permukiman di perkotaan Kabupaten Manggarai dalam jangka waktu 20 tahun ke depan.

 

Kegiatan Penelitian: Diskusi dan Koordinasi Kegiatan Penyusunan Analisa Standar Belanja (ASB) Kota Denpasar

Kegiatan Penelitian Tuesday, 12 July 2022

Tim PSPPR UGM melakukan kunjungan ke Kota Denpasar, Provinsi Bali untuk melaksanakan diskusi dan koordinasi terkait dengan kegiatan Penyusunan Analisa Standar Belanja (ASB) Kota Denpasar. Kegiatan ini berlangsung pada hari Senin, 11 Juli 2022 dan bertempat di Ruang Rapat Bappeda Kota Denpasar. Kunjungan tim yang dipimpin oleh Bapak Amirullah Setya Hardi, S.E., Cand.Oecon., Ph.D. ini diterima oleh Sekretaris Bappeda Kota Denpasar, Ibu Ir. Luh Nyoman Rai Suryathi, M.Si. Kegiatan ini dihadiri oleh para perangkat daerah di Pemerintah Kota Denpasar.

Dalam kesempatan ini, dijelaskan bahwa ASB merupakan pedoman yang digunakan untuk melaksanakan setiap aktivitas dan kegiatan yang direncanakan sebagai upaya mewujudkan pemerintahan di daerah yang akuntabel dan transparan, dengan kata lain ASB merupakan instrumen untuk penilaian kewajaran atas beban kerja dan biaya terhadap suatu kegiatan. Sementara itu, tujuan dari kegiatan penyusunan ini antara lain untuk menjawab permasalahan perencanaan program/kegiatan yang berbasis kinerja sehingga pelaksanaan perencanaan pembangunan di Kota Denpasar dapat memenuhi standar kewajaran, efisiensi, dan efektivitas perencanaan pembangunan di Kota Denpasar, serta sebagai panduan bagi perencana program/kegiatan untuk menentukan kewajaran anggaran.

Kegiatan Penelitian: Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kawasan Perkotaan Kabupaten Manggarai

Kegiatan Penelitian Friday, 8 July 2022

Tim PSPPR UGM melakukan kunjungan ke Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk melaksanakan ekspose Laporan Pendahuluan, Focus Group Discussion, dan dilanjutkan survei lapangan terkait Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kawasan Perkotaan Kabupaten Manggarai. Kunjungan tim yang dipimpin oleh Bapak Deva Fosterharoldas Swasto, S.T., M.Sc., Ph.D. ini diterima secara adat Manuk Kapu dan Tuak Curu, serta pengenaan selendang oleh Bupati Kabupaten Manggarai, Bapak Herybertus Geradus Laju Nabit, S.E., M.A. dan Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai Bapak Drs. Jahang Fansi Aldus di aula Nucalale kantor Bupati Manggarai.
Kegiatan ekspose Laporan Pendahuluan Penyusunan RP3KP Kawasan Perkotaan Kabupaten Manggarai dilaksanakan pada hari Selasa, 28 Juni 2022, di aula Ranaka Kantor Bupati Manggarai. Kegiatan yang dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai Bapak Drs. Jahang Fansi Aldus ini dihadiri oleh Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan beserta para Kepala Bidang dan staf DPRKPP, Camat Langke Rembong, para Lurah se-Kecamatan Langke Rembong, dan perwakilan dari beberapa Perangkat Daerah lingkup Pemerintah Kabupaten Manggarai.

Bapak Jahang Fansi menuturkan bahwa dokumen RP3KP sangat bermanfaat dalam rangka kegiatan pembangunan terkait perumahan. Para pemangku kepentingan di daerah akan memperoleh gambaran atau prospek perkembangan perumahan dan kawasan pemukiman di wilayahnya. Bapak Sekda juga mengatakan bahwa dokumen RP3KP ini akan menjadi acuan yang jelas bagi upaya dan prioritas penanganan masalah perumahan dan pemukiman di daerah. Melalui dokumen ini juga akan tersedia satu landasan strategi penyelenggaraan dan pengelolaan perumahan dan kawasan pemukiman di daerah yang sesuai kebutuhan terkini, prioritas maupun antisipasi perkembangan wilayah secara lintas sektoral maupun lintas wilayah. Dokumen ini diharapkan bisa menyediakan kebijakan penanganan perumahan bagi kawasan pemukiman bagi masyarakat miskin dan berpenghasilan rendah, juga dapat mengakomodir kebutuhan yang ada maupun potensi perkembangan kebutuhan di tahun-tahun mendatang sebagai bentuk antisipasi permasalahan.

Kegiatan Penelitian: Kegiatan Audiensi dengan Pemkab Wonosobo dan Pemkab Banjarnegara

Kegiatan Penelitian Friday, 8 July 2022

PSPPR UGM melaksanakan kegiatan audiensi dengan Pemkab Wonosobo dan Pemkab Banjarnegara dalam rangka Penyusunan Rencana Pembangunan Infrastruktur Permukiman (RPIP) Kawasan Dieng. Kegiatan tersebut merupakan kerjasama antara PSPPR UGM dengan Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, Kementerian PUPR.


Adapun agenda yang dilaksanakan pada hari Senin, 23 Mei 2022 ini adalah Diskusi Persiapan Kegaiatan Survei. Diskusi yang dilangsungkan di Kantor Bappeda Kabupaten Wonosobo ini melibatkan tim dari PSPPR UGM, Direktorat PKP Kementerian PUPR, dan para pemangku kepentingan terkait.

Diskusi ini merupakan satu dari rangkaian kegiatan Penyusunan RPIP Kawasan Dieng, yang bertujuan untuk menyamakan persepsi, menjaring aspirasi, serta menyepakati delineasi kawasan amatan. Kegiatan dilanjutkan dengan pelaksanaan survei awal pada titik-titik strategis di kawasan amatan. Harapannya, survei ini akan menghasilkan gambaran awal mengenai potensi dan masalah yang ada di Kawasan Dieng.

Workshop PSPPR UGM “Manajemen Pengembangan Wisata Berkelanjutan di Kawasan Lindung”

Kegiatan Penelitian Monday, 30 May 2022

Rangkaian kegiatan Seminar Serial dan Workshop PSPPR ditutup dengan terselenggaranya Workshop yang dilaksanakan secara bauran di University Club (UC) Hotel Universitas Gadjah Mada dan Zoom Meeting, serta disiarkan langsung melalui kanal YouTube PSPPR UGM. Acara yang berlangsung pada Rabu, 23 Maret 2022 mengusung tema, “Manajemen Pengembangan Wisata Berkelanjutan di Kawasan Lindung”.

Seminar Serial dan Workshop ini diselenggarakan oleh Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Regional (PSPPR) UGM atas kerjasama dengan Program Studi Magister Perencanaan Wilayah dan Kota (MPWK) UGM, Ikatan Ahli Perencana (IAP) DIY, serta Forum Diskusi Kritis Media Yogyakarta.
Acara yang dipandu oleh Dr. Ir. Agam Marsoyo, M.Sc. ini menghadirkan lima pembicara, yaitu Dr. Danang Wahyu Broto, S.E., M.Si. (DPRD Provinsi DIY Komisi B); Drs. Irawan Jatmiko, M.Si. (DPMPT Kabupaten Gunungkidul); Aminudin Azis (Pengusaha Destinasi Wisata Wulenpari, Gunungkidul); Gusti Kanjeng Ratu Bendara (Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Provinsi DIY); dan I Made Agus Aryawan, S.T., M.T. (Kepala DPMPTSP Kabupaten Badung, Provinsi Bali).

DIY memiliki tantangan dan peluang yang cukup besar dalam segi pariwisata. GKR Bendara menyampaikan beberapa hal yang harus menjadi perhatian, antara lain bagaimana mengutamakan kualitas pariwisata daripada kuantitas, mempertahankan lama tinggal wisatawan, serta adanya pergeseran target pasar. Irawan menambahkan industri pariwisata di Gunungkidul memiliki potensi yang luar biasa tapi tidak diimbangi dengan persiapan yang baik. Kesadaran mengenai potensi daerah baru disadari 8 tahun terakhir, setelah perkembangan media sosial. Oleh karena itu, lanjutnya, RTRW Gunungkidul masih berbasis spasial dengan makna yang luas, tidak mengakomodasi pariwisata secara sektoral. Sebagai pelaku usaha wisata, Aminuddin menambahkan bahwa perizinan dan pembukaan kawasan pariwisata perlu dikuatkan dengan kelembagaan desa wisata. Selain itu juga perlu menyusun blueprint destinasi wisata, sehingga dapat lebih menarik investor yang ingin berinvestasi serta adanya kejelasan pembagian peran stakeholder. Made Agus menambahkan pengalaman pengelolaan pariwisata Bali yang mengimplementasikan prinsip Tri Hita Karana sehingga pariwisata diharapkan terus dapat berkelanjutan dengan menerapkan prinsip-prinsip budaya Bali, kelestarian alam, dan pemberdayaan masyarakat.

Setelah paparan oleh kelima narasumber, Workshop yang dihadiri dari unsur Pemerintah Daerah DIY, Pemerintah Daerah Non-DIY, Akademisi, Pengusaha Destinasi Wisata, IAP DIY, serta Media Massa dari Forum Diskusi Kritis Media Yogyakarta ini dilanjutkan dengan diskusi kelompok. Para peserta dibagi menjadi tiga kelompok, dimana masing-masing kelompok mendiskusikan tiga isu yang berbeda, yakni (1) perencanaan pengembangan dan pengelolaan aset wisata di daerah; (2) masalah perijinan dan pengendalian kegiatan wisata di kawasan lindung Provinsi DIY; serta (3) kolaborasi dalam pengelolaan kawasan wisata di kawasan lindung Provinsi DIY. Sebagai penutup, masing-masing kelompok mempresentasikan kesimpulan hasil diskusi kelompoknya kepada seluruh hadirin.
Secara umum, terdapat tujuh isu yang dapat disimpulkan dari diskusi kelompok, yakni kapasitas, regulasi, pembiayaan, semangat dan komitmen untuk komunikasi dan kerja sama antar pemangku kepentingan, aset wisata, perencanaan, dan infrastruktur.

Seminar Seri 2 PSPPR UGM “Risiko Keselamatan dan Dampak Lingkungan dalam Pengembangan Wisata di Kawasan Lindung”

Kegiatan Penelitian Wednesday, 25 May 2022

Melanjutkan rangkaian kegiatan Seminar Serial dan Workshop PSPPR UGM, pada hari Kamis, 17 Maret 2022 telah terselenggara Seminar Seri 2 yang mengusung tema “Risiko Keselamatan dan Dampak Lingkungan dalam Pengembangan Wisata di Kawasan Lindung”. Seminar Seri 2 ini ditujukan untuk mengetahui berbagai risiko yang timbul akibat pengembangan wisata di kawasan lindung; mengetahui daya dukung lingkungan dalam pengembangan destinasi wisata di kawasan lindung yang ada di Provinsi DIY; mengetahui kebijakan pengembangan UNESCO Global Geopark yang ada di Provinsi DIY; dan mengetahui perlunya manajemen pembangunan dalam pengembangan destinasi wisata di kawasan lindung.

Seminar Seri 2 ini menghadirkan Dr. Ir. Arifin Rudiyanto, M.Sc. (Perwakilan UNESCO/UGG, Bappenas RI); Dr. Abdul Muin, M.Si. (Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Jawa); dan Ir. Sugeng Wijono, M.S. (Pakar Geologi dan Kebencanaan UGM) sebagai pembicara. Seminar yang dipandu oleh Dr. Eng. M. Sani Roychansyah, S.T., M.Eng. (Ketua Prodi Magister Perencanaan Wilayah dan Kota UGM), juga menghadirkan Ir. Drajad Ruswandono, M.T. (Sekretaris Daerah Kabupaten Gunungkidul); Heri Sulistyo (Pengusaha Destinasi Wisata); Dra. Mahartati (Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Gunungkidul); dan Dr. Djati Mardiatno, S.Si.,M.Si. (Pusat Studi Bencana Alam UGM) sebagai pembahas. Seminar Seri 2 ini dilaksanakan secara dalam jaringan (daring) melalui zoom meeting dan disiarkan secara langsung di kanal YouTube PSPPR UGM. Seminar ini dihadiri oleh 332 peserta, yang berasal dari kalangan akademisi; Kementerian/Lembaga; Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota; pelaku wisata; mahasiswa; dan masyarakat umum.

Dalam paparannya, Arifin Rudiyanto menyampaikan bahwa dalam pengelolaan SDA perlu ada perubahan mindset dari ekstraksi menjadi konservasi untuk peningkatan nilai tambah. Pengelolaan geopark sebagai sebagai bagian dari wisata alam didasarkan pada tiga pilar, yakni konservasi, edukasi, dan kesejahteraan ekonomi dengan berpegang teguh pada asas dan prinsip konservasi, sejalan dengan regulasi, selaras dengan mandat pengelolaan, dan sinergi, integrasi dan sinkronisasi. Peningkatan kunjungan wisatawan perlu diantisipasi untuk menjaga daya dukung dan daya tampung kawasan. Djati Mardiatno menambahkan bahwa bencana tidak dapat dihilangkan, yang diperlukan meminimalkan risiko untuk memberikan perlindungan kepada pengunjung.

Melihat tren perkembangan wisata alam di Kabupaten Gunung Kidul, dimana beberapa obyek wisata menjadi bagian dari UNESCO Global Geopark Gunung Sewu, Djati menambahkan perlunya pengaturan sebaran pengunjung agar tidak hanya terfokus ke satu destinasi saja, karena akan berisiko bagi degradasi lingkungan, dan kenyamanan pengunjung itu sendiri, contohnya, kerumunan saat masuk area wisata dan tempat parkir sering menjadi masalah. Sugeng Wiyono menyampaikan bahwa pengeluaran izin berbasis risiko bencana menjadi penting dalam pemanfaatan kawasan potensial wisata. Dalam upaya membuat kawasan wisata tersebut perlu adanya kolaborasi pemerintah, investor, dan masyarakat pengelola wisata.

Beberapa hal yang digarisbawahi dalam Seminar Seri 2, antara lain kawasan lindung harus dilestarikan, meskipun masih dapat dimanfaatkan untuk keperluan kehidupan manusia dan perekonomian secara terbatas; diperlukan upaya untuk menyeimbangkan antara pemanfaatan dan perlindungan supaya kondisi alam tetap terlindungi dalam kelestarian, sehingga manfaat yang diperoleh juga lestari; dan perlu adanya upaya manajemen yang detail, sistematis, dan komprehensif yang mampu melibatkan secara efektif semua pihak yang berkepentingan.

 

Seminar Seri 1 PSPPR UGM “Masa Depan Pariwisata di Provinsi DIY: Potensi dan Masalah yang Dihadapi”

Kegiatan Penelitian Tuesday, 24 May 2022

Yogyakarta merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia yang memiliki daya tarik yang besar bagi wisatawan. Perubahan profil wisatawan selama dua dekade terakhir ini mengakibatkan dibukanya lokasi-lokasi wisata baru yang terletak di kawasan yang memiliki keunikan alami di kawasan Pantai Selatan dan di kawasan perbukitan, dimana sebagian besar lokasinya terletak di kawasan yang memiliki risiko kerusakan lingkungan dan risiko keselamatan yang tinggi, serta cenderung berada di kawasan lindung. Di sinilah kita melihat adanya sebuah paradoks: pengembangan lokasi wisata di kawasan lindung mengandung manfaat yang dirasakan banyak pihak, namun juga memiliki risiko kerusakan dan keselamatan bagi lingkungan. Oleh karena itu, dibutuhkan manajemen yang mampu menjaga keseimbangan antara pemanfaatan dan perlindungan. Berdasarkan latar belakang tersebut, PSPPR UGM menyelenggarakan Seminar Serial dan Workshop dengan tema “Paradoks Pembangunan Pariwisata dan Pengendalian Kawasan Lindung” pada tanggal 16-17 Maret 2022 dan 23 Maret 2022.

Seminar Seri 1 dengan tema “Masa Depan Pariwisata di Provinsi DIY: Potensi dan Masalah yang Dihadapi” yang diselenggarakan pada hari Rabu, 16 Maret 2022 mengundang Ir. Singgih Raharjo, SH., M.Ed. (Kepala Dinas Pariwisata Provinsi DIY); Mohamad Arif Aldian, S.IP.,M.Si. (Dinas Pariwisata Kab. Gunungkidul); dan Prof. Dr. M. Baiquni, MA. (Guru Besar Fakultas Geografi UGM/Anggota Dewan Kepariwisataan Berkelanjutan Indonesia) sebagai pembicara. Dalam seminar yang dipandu oleh Prof. Ir. Bambang Hari Wibisono, MUP., M.Sc., Ph.D. (Kepala PSPPR UGM) ini juga menghadirkan Sugeng Handoko Purba (Pokdarwis dari Kab. Gunungkidul); Yana Karyana (Pengusaha Destinasi Wisata); Drs. Irawan Jatmiko, M.Si. (DPMPT Kab. Gunungkidul); dan Dr. Suharman, M.Si. (Pakar Sosiolog UGM) sebagai pembahas. Seminar ini dilaksanakan secara dalam jaringan (daring) melalui zoom meeting dan disiarkan secara langsung di kanal YouTube PSPPR UGM. Seminar ini dihadiri oleh 333 peserta, yang berasal dari kalangan akademisi; Kementerian/Lembaga; Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota; pelaku wisata; mahasiswa; dan masyarakat umum.

 

Pariwisata DIY memiliki lima Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) sebagai penyangga destinasi super prioritas Borobudur, yakni KSPN Kars Gunung Sewu, KSPN Merapi Merbabu Menoreh, KSPN Yogyakarta, KSPN Prambanan, KSPN Pantai Selatan. Selain itu, DIY juga sudah menetapkan tujuh destinasi prioritas di lingkup DIY yakni Kraton – Malioboro,  Prambanan – Ratu Boko, Lereng Merapi, Karst Gunung Sewu, Parangtritis – Depok – Kuwaru, Pegunungan Menoreh, dan Kasongan – Tembi – Wukirsari. Dalam paparannya, Singgih Raharjo mengungkapkan beragamnya detinasi pariwisata di DIY saat ini memunculkan beberapa isu dan tantangan, antara lain eksploitasi alam, perizinan, dan kearifan lokal. Pengembangan kawasan wisata seharusnya didukung oleh pengukuran daya dukung dan daya tampung lingkungan agar kelestarian lingkungannya tetap terjaga. Hal ini sejalan dengan kebijakan pengembangan pariwisata DIY yang berlandaskan “rahayuning bawono kapurbo waskitaning manusia” yakni budaya, manusia, dan lingkungan. Selanjutnya, DIY juga sedang giat mengembangkan Pariwisata Berbasis Komunitas melalui desa wisata maupun desa mandiri budaya. Arif Aldian dari Dinas Pariwisata Gunung Kidul menambahkan bahwa Pariwisata Berbasis Komunitas sangat berpotensi diterapkan di Kabupaten Gunung Kidul karena beberapa alasan, yaitu partisipasi masyarakat lokal yang mau terlibat, memiliki potensi SDA yang tinggi, dan terjalin aktivitas wisata yang berkelanjutan. Sementara itu, Sugeng Handoko dan Yana Aryana sebagai pelaku pariwisata mengungkapkan bahwa untuk menjadi destinasi wisata terbaik diperlukan pengelolaan yang baik, serta didukung oleh kepastian aturan, infrastruktur yang memadai, dan rencana pengembangan yang komprehensif. Baiquni menambahkan bahwa diperlukan standar mutu kualitas layanan wisata serta kolaborasi setiap stakeholders agar pariwisata yang dikembangkan di DIY bermartabat, berdaulat, berkualitas dan berkelanjutan.

Sebagai kesimpulan dalam seminar hari pertama ini adalah pariwisata dapat menjadi sektor unggulan di masa depan bagi perekonomian DIY. Selain itu, kompleksitas isu yang harus ditangani perlu lebih serius untuk membentuk satu sistem manajemen pengembangan pariwisata yang komprehensif dan melibatkan semua stakeholder yang relevan.

Syawalan Keluarga Besar PSPPR UGM di Hotel Harper Malioboro

Kegiatan Penelitian Friday, 13 May 2022

 

Keluarga besar PSPPR UGM pada hari Kamis 12 Mei 2022 menyelenggarakan kegiatan Syawalan di Hotel Harper Malioboro. Kegiatan ini dihadiri oleh Pengelola, Tenaga Ahli serta Tenaga Kependidikan di lingkungan PSPPR UGM.

Kegiatan syawalan ini diawali oleh sambutan dari Kepala PSPPR UGM Prof.Ir Bambang Hari Wibisono, MUP,M.Sc.,Ph.D. Adapun hikmah syawalah disampaikan oleh Bapak Dr.Eng.M.Sani Roychansyah S.T.,M.Eng. Isi dari hikmah syawalan tersebut adalah agar kita umat manusia bisa kembali fitri. Bulan Ramadhan merupakan kesempatan kita untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dan diharapkan kebiasaan baik di bulan Ramadhan tersebut menjadi kebiasaan kita sehari-hari. Kegiatan syawalan kemudian diakhiri dengan kegiatan berjabatan tangan saling memaafkan antar civitas PSPPR UGM.

Kami keluarga besar PSPPR UGM mengucapkan Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1443 H. Mohon maaf lahir dan batin

1…3456
Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Regional

Universitas Gadjah Mada

Jl. Kemuning Sekip M-2, Kampus UGM, Yogyakarta 55281

Telepon : (0274) 566361; +628122697189
Fax : (0274) 562800

WhatsApp: 08122697189

Email : psppr@ugm.ac.id, pspprugm@gmail.com

Instagram: @psppr_ugm

Youtube: PSPPR UGM

© Universitas Gajah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY