Pada hari Rabu, 13 Juli 2022 telah dilaksanakan kegiatan ekspose Laporan Akhir untuk pekerjaan Kajian Wilayah Tambang di Kabupaten Ngawi (Kecamatan Ngawi, Kasreman, dan Kendal), dan Kajian Air Tanah dan Air Permukaan Lokasi Food Estate di Kabupaten Ngawi (Kecamatan Ngawi, Paron, dan Kendal). Tim PSPPR UGM dipimpin oleh Ir. Sugeng Wiyono, MS. dan Dr. Wahyu Wilopo. S.T., M.Eng. ini diterima oleh Drs. Didik Darmawan M.Si., Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Ngawi, yang sekaligus menjadi pimpinan rapat pada acara tersebut.
Acara yang dilangsungkan di ruang Command Centre Sekda Kabupaten Ngawi ini dihadiri oleh para perangkat daerah di lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi. Dalam kesempatan tersebut dijelaskan bahwa tujuan dari kajian wilayah tambang adalah untuk mendapatkan rekomendasi pemanfaatan lahan bekas tambang agar mempunyai nilai lebih (highest and best value), sementara tujuan dari kajian air tanah dan air permukanaan di lokasi food estate tersebut adalah untuk mendapatkan rekomendasi pengembangan potensi dan pemanfaatan air di lokasi food estate.
Beberapa rekomendasi dari kegiatan kajian tambang tersebut diantaranya adalah lokasi tambang diarahkan untuk direklamasi dengan revegetasi yang bersifat konservatif dan produktif, selain itu konsep pembangunan pertanian dan konservasi yang dikembangkan di ketiga kecamatan tersebut adalah pembangunan pertanian berkelanjutan dengan masukan luar yang rendah, serta perlunya dilakukan kegiatan kajian lahan bekas tambang dalam skala detail sebagai arahan teknis dalam kegiatan reklamasi untuk setiap lokasi bekas tambang.
Sementara itu, beberapa rekomendasi dari kegiatan kajian air tanah dan air permukaan diantaranya adalah perlu ditata kembali manajemen operasional sumur bor agar dapat optimal dan hemat air. Selanjutnya, perlu diadakan uji pemompaan pada akuifer untuk dapat mengetahui debit optimum pemompaan, memberikan edukasi kepada petani terkait pendalaman sumur bor yang berbahaya terhadap cadangan air tanah, hingga melakukan studi analisis usaha tani dan mengubah penanaman menjadi system of rice intensification atau SRI.