Pangan merupakan kebutuhan mendasar manusia oleh karena itu pemenuhan terhadap asupan makanan merupakan kebutuhan pokok manusia. Diperkirakan lebih dari 800 juta penduduk dunia terncam kelaparan dan sebagian besar dari penduduk tersebut bermukim di negara-negara sedang berkembang. Sementara itu, Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi sehingga memungkinkan untuk pengembangan hasil-hasil olahan komoditas. Potensi pangan lokal sangat layak dikembangkan karena dukungan kulturpangan dari beragam kebiasaan makan suku-suku bangsa di Indonesia. Keberadaan pangan lokal berpotensi menguatkan ketahanan pangan berbasis sumberdaya lokal sekaligus membuka peluang pengembangan perdesaan secara lebih otonom dan membuka peluang partisipasi masyarakat lokal dalam ketahanan pangan.
Kabupaten Kulonprogo Provinsi DIY merupakan salah satu kabupaten dengan berbagai produk pangan lokal yang beragam, antara lain kacang benguk sebagai bahan tempe benguk dan singkong sebagai bahan geblek. Pengembangan pangan lokal ini juga didukung oleh pemerintah kabupaten dengan kebijakan penggunaan bahan baku lokal yang diatur melalui instruksi bupati. Berdasarkan hasil penelitian, Kabupaten Kulonprogo memiliki setidaknya 49 jenis komoditas pangan lokal yang terdiri dari umbi-umbian, kacang-kacangan, dan sayur-sayuran. Komoditas pangan lokal tersebut memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai 1) bahan baku pangan sumber karbohidrat, sayuran, dan makanan ringan, 2) potensi bahan industri, dan 3) potensi bahan baku alternatif. Keragaman jenis komoditas pangan lokal yang terdapat di wilayah ini sangat kaya dan perlu dikembalikan kepada fungsinya sebagai sumber keragaman pangan masyarakat.
Sebagai upaya mengembalikan popularitas dan peran komoditas pangan lokal memerlukan gerakan massal yang perlu didukung oleh kemauan politik yang sungguh-sungguh dari para pemegang kebijakan. Konsistensi pelaksanaan kebijakan pengembangan pangan lokal perlu dikawal oleh segenap lapisan masyarakat. Intervensi keruangan yang dapat dilakukan sebagai bagian dari strategi pengembangan pangan lokal adalah dengan mempertahankan bagian-bagian kawasan lindung sekaligus zona konservasi berbagai jenis tanaman pangan lokal.
Seri Penelitian PSPPR UGM 01
Judul: PANGAN LOKAL DALAM PEMBANGUNAN PERDESAAN: Dimensi Sosio-spasial Pangan Lokal di Kabupaten Kulonprogo
Penyusun: Prof. Dr. Rijanta, M.Sc., Ir. Toekidjo, M.P., Sri Sulistyani, S.Sos., M.T., Dodi Widiyanto, S.Si., M.Reg.Dev
Diterbitkan oleh Penerbit Pustaka Pelajar Yogyakarta tahun 2018