Tim PSPPR UGM telah mempresentasikan Laporan Draf Akhir dan Focus Group Discussion (FGD) ketiga untuk Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kawasan Perkotaan Kabupaten Manggarai. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Manggarai, Drs. Siprianus Jamun, dan dihadiri oleh perwakilan Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Nusa Tenggara II Herman Ropa Rohi, ST., dan staf, para Perangkat Daerah, perwakilan Kecamatan Langke Rembong, para lurah di Kecamatan Langke Rembong, dan fasilitator KOTAKU. Sementara itu, tim PSPPR UGM dipimpin oleh Deva Fosterharoldas Swasto, S.T., M.Sc., Ph.D.
Herman Ropa Rohi menyampaikan bahwa perumahan dan permukiman kota akan menjadi masalah jika tidak direncanakan dengan baik saat ini. Luasan kota Ruteng sempit, semakin padat, tidak dapat menampung penduduk tahun 2045. RP3KP disusun untuk menjawab permasalahan perumahan dan kawasan permukiman. Sosial budaya Kota Ruteng, seperti rumah adat, kampung adat yang tidak ada di tempat lain tetap dipertahankan. Jangan sampai keterbatasan pengembangan kawasan permukiman maka budaya diabaikan.
PSPPR UGM merumuskan visi dan misi RP3KP Kawasan Perkotaan Kabupaten Manggarai. Visi RP3KP Kawasan Perkotaan Kabupaten Manggarai yakni, “Mewujudkan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman Kabupaten Manggarai sebagai Kota Molas yang berkearifan lokal Lonto Leok, layak huni, dan berkelanjutan”. Visi tersebut diturunkan menjadi empat misi, yakni (1) Mendukung kelestarian rumah adat dan struktur jaringan lingko/lodok; (2) Meningkatkan akses masyarakat terhadap hunian layak; (3) Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur dasar perumahan dan kawasan permukiman yang ramah lingkungan; dan (4) Meningkatkan legalitas pertanahan. Selanjutnya, disampaikan pula bahwa pengembangan permukiman di Kecamatan Langke Rembong ke depan akan difokuskan pada kawasan lingkar luar wilayah (Wéngké/Pali Pé’ang). Kawasan lingkar dalam (Wéngké/Pali Oné) akan dikembangkan menjadi pusat pemerintahan, pertumbuhan ekonomi, pendidikan, pariwisata, dan pengembangan kawasan pendukung lainnya.